Ditulis oleh: Wahyu Aziz Pratama, S. Ars
Daftar Isi
Panduan Memilih Lahan Rumah
Sedang dalam tahap persiapan untuk mewujudkan rumah impian? Bingung langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan? Tenang, Archimax Indonesia hadir di sini untuk memberikan panduan memilih lahan rumah untuk Anda!
Jika Anda ingin memiliki rumah yang sesuai dengan harapan, membangunnya dari awal adalah pilihan yang bijaksana. Dibandingkan dengan membeli rumah yang sudah jadi, rumah yang dirancang oleh arsitek di atas lahan kosong akan lebih mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan keluarga Anda secara optimal.
Rumah yang didesain oleh arsitek memang memberikan kenyamanan ekstra karena ruang, tata letak, sirkulasi, dan aspek lainnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan penghuninya. Oleh karena itu, kali ini Archimax Indonesia ingin berbagi sepuluh tips penting panduan memilih lahan untuk rumah tinggal, yang bisa menjadi panduan Anda.
1. Periksa Legalitas Lahan
Sebelum membeli lahan untuk rumah tinggal, pastikan lahan memiliki legalitas yang jelas seperti sertifikat bukti kepemilikan lahan, Surat Tanda Terima Setoran Pajak Bumi dan Bangunan (STTS PBB), Akta Jual Beli Tanah (AJB), dan dokumen lainnya.
Untuk menghindari modus sertifikat palsu, gunakan jasa notaris untuk memverifikasi keaslian sertifikat lahan. Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi Sentuh Tanahku untuk cek legalitas secara online.
Pastikan semua hal terkait legalitas lahan diperiksa, mulai dari peruntukan lahan, keaslian bukti kepemilikan, status pemilik, lokasi lahan, bentuk lahan, ukuran lahan asli, batas-batas atau titik patok pada lahan, dan lainnya.
2. Akses Jalan yang Baik
Pilih lahan dengan aksesibilitas yang baik untuk kenyamanan Anda sekeluarga. Semakin strategis lokasinya dan semakin dekat dengan jalan besar, maka nilai tanah dan properti Anda akan meningkat di masa depan.
Lahan dengan akses jalan yang baik dan bisa dilewati mobil lebih memudahkan perjalanan Anda. Pastikan jalan di sekitar lahan memiliki lebar minimal 6 meter, cukup untuk dilalui dua mobil, tidak berada di area yang rawan macet, serta dekat dengan toko bangunan untuk memudahkan pengangkutan material saat pembangunan.
3. Situasi dan Fasilitas Lingkungan Sekitar
Perhatikan situasi lingkungan sekitar lahan, termasuk posisinya, kawasan, dan jarak ke fasilitas umum. Hindari membeli lahan di area rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, atau dekat kawah gunung berapi.
Lahan di perkotaan atau kawasan elit yang dekat dengan fasilitas umum seperti mal, sekolah, dan perkantoran layak dipertimbangkan. Lokasi ini tidak hanya menawarkan kenyamanan tetapi juga potensi peningkatan nilai jual lahan dan properti Anda di masa mendatang.
4. Akses Listrik, Air, Jaringan Internet & Telepon
Lahan yang ideal untuk rumah tinggal sebaiknya memiliki akses listrik dan air yang memadai, karena kedua hal ini sangat penting. Selain itu, akses jaringan internet dan telepon juga harus tersedia.
Lokasi lahan sangat menentukan ketersediaan listrik, air, internet, dan telepon. Lahan di perkotaan biasanya lebih mudah mendapatkan akses ini dibandingkan dengan lahan di daerah pedalaman.
5. Arah Mata Angin
Lahan yang ideal untuk rumah tinggal sebaiknya memiliki akses listrik dan air yang memadai, karena kedua hal ini sangat penting. Selain itu, akses jaringan internet dan telepon juga harus tersedia.
Hindari lahan yang menghadap ke barat karena bisa membuat rumah jadi panas di siang hari. Jika terpaksa memilih lahan dengan jalan di sisi barat, berkonsultasilah dengan arsitek untuk menghadirkan pohon peneduh, secondary skin, serta mengoptimalkan tata ruang agar hawa panas berkurang.
6. Jenis Tanah & Daya Dukungnya
Tak semua lahan siap dibangun. Lahan dengan tanah sawah, gambut, empang, dan rawa-rawa memiliki daya dukung yang kurang baik karena terlalu lembek. Sebaliknya, tanah batu dan kapur terlalu keras.
Pilihlah lahan dengan jenis tanah kering yang biasa agar mudah diolah dan dibangun. Jika tanah mengandung banyak air, Anda akan menghabiskan lebih banyak waktu dan biaya untuk mengeringkannya sebelum siap untuk pembangunan.
7. Kemiringan Lahan
Kemiringan lahan dapat memberikan efek positif atau negatif tergantung pada sudut pandang Anda. Jika Anda memiliki anggaran lebih dan menginginkan pemandangan yang indah, lahan miring bisa menjadi pilihan yang menarik. Namun, jika Anda ingin menghemat biaya, pilihlah lahan yang datar. Tanah datar lebih mudah untuk dibangun dan lebih aman untuk struktur bangunan.
8. Tingkat Kebisingan & Keamanan
Perhatikan tingkat kebisingan saat membeli lahan di lokasi strategis yang berada di pinggir jalan besar. Pilih lahan yang tidak berada di sisi jalan besar kecuali ingin membuat ruko. Pilihlah lahan di area pemukiman dengan one gate system security yang lebih aman.
9. Peraturan Daerah
Setiap daerah memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang berbeda. Pastikan lahan yang Anda beli sesuai dengan RTRW dan layak dibangun menjadi rumah tinggal. Perhatikan peraturan terkait Garis Sempadan Bangunan (GSB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), serta regulasi lainnya.
10. Saluran Pembuangan
Ketersediaan saluran pembuangan di sekitar lahan juga perlu diperhatikan. Tidak adanya saluran pembuangan akan membuat Anda mengeluarkan biaya lebih untuk membuatnya dan membayar kompensasi ke tetangga. Pilih lahan yang dekat dengan saluran pembuangan untuk menghemat biaya.
Demikian tips panduan memilih lahan rumah tinggal dari Archimax Indonesia. Jika sudah menemukan lahan yang tepat, langkah selanjutnya adalah melakukan konsultasi dengan aman dan nyaman dan menghubungi Arsitek Profesional untuk merencanakan hunian impian Anda.